Hasil Perolehan Juara Gebyar Maulid 2012 |
Kamis, 08 Maret 2012
Malam Puncak Untuk Duta Mambaus Sholihin
Selasa, 06 Maret 2012
PRESTASI SEBAGAI PARAMETER, RELEVANKAH?
“Prestasi” adalah sebuah kata yang mungkin sudah tak asing
lagi terdengar oleh telinga setiap orang. Dewasa kini, akumulasi prestasi dalam
lika-liku kehidupan sangat kelewat batas. Setiap orang yang berprestasi
dianggap mampu oleh khalayak umum untuk mengemban segala tugas yang diberikan.
Seorang yang mempunyai segudang prestasi dirasa mumpuni dan dianggap lebih
relevan untuk mendapat predikat seorang yang “wah” dimata masyarakat sekitar.
Para orang tua lebih bahagia bila putra-putrinya mendapat peringkat tinggi
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Mereka (baca: Para Orang Tua)
menganggap bahwa keberhasilan putra-putri mereka bisa terjamin dengan adanya
peringkat tinggi yang dicapai baik dalam segi akademis atau dalam segi bakat
maupun potensi yang dimiliki.
Namun di era globalisasi seperti zaman sekarang, dimana
dekadensi moral telah berevolusi sebagai hal yang dianggap tabu menjadi layak,
dimana hukum bukan lagi menjadi suatu hal yang perlu diimani dan ditaati,
dimana sekulerisme semakin agresif untuk memposisikan dirinya sebagai tembok
baja yang sangat membatasi antara agama, nasionalisme dan kehidupan
sehari-hari. Masih relevankah prestasi sebagai parameter (baca: tolok ukur)
atas keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari? Terlebih
bagi para kaum intelektual alias para pelajar.
Langganan:
Postingan (Atom)