Bebicara soal pesantren dan politik, maka tak lepas terkait dengan Islam dan umatnya, sementara umat Islam pernah ada semacam anjuran dari para tokohnya (meski jumlahnya minoritas) agar tidak mencampurkan agama dengan politik terutama di Indonesia pada tahun 1980-an. Sehingga ada kesan bahwa umat Islam tak perlu berpolitik, apalagi dalam masyarakat pesantren, sehingga soal itu orang Islam dan para tokohnya menjadi phobi bicara soal politik. Dari sini muncul pertanyaan, benarkah umat Islam berhenti berpolitik terutama dikalangan pesantren? Dan benarkah pesantren selama ini tak kenal politik atau tak pernah berpolitik? Model politik yang bagaimana yang dilakukan pesantren, high politic atau low politic?