Akhir-akhir ini internet sedang dianggap buruk oleh berbagai kalangan. Hal
ini dikarenakan muculnya beberapa kasus yang menyeret internet sebagai biang
keladinya. Berbagai lembaga penelitian merilis sebuah data yang sungguh
mencengangkan kita semua. Salah satu lembaga tersebut adalah Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mereka melansir satu data yang sungguh
mencoreng eksistensi internet. Diantara remaja berusia 14-18 tahun, 32 persen
dari mereka mengaku pernah melakukan hubungan intim di luar nikah. Ditanya
sebab mereka melakukan hal tak senono tersebut, KPAI menambahkan rilisannya
dengan mengejutkan kita bahwa perbuatan-perbuatan mesum yang telah dilakukan
oleh remaja kita adalah karena mereka tergiur banyaknya konten pornografi yang
bisa diakses dengan mudah di internet. Hal inilah yang menjadikan dedikasi masyarakat
atas internet semakin terkikis. Para orang tua semakin khawatir jika
anak-anaknya duduk lama-lama di bilik warnet. Selain menguras banyak kocek orang
tua, mereka juga khawatir kalau perbuatan anak-anak mereka akan menjerumuskan
mereka ke dalam jurang kenistaan.
Senin, 05 Desember 2011
Minggu, 28 Agustus 2011
Idul Fitri Dan Ramadhan, Antara Rukyah, Hisab Dan Itsbat
Seseorang merukyah Hilal |
“Perbedaan umat adalah rahmat”, ungkapan ini tepat ketika disampaikan dalam konteks perbedaan yang bertanggungjawab. Perbedaan yang menjunjung tinggi akhlaqul karimah, serta mengutamakan kebenaran dan keadilan.
Hari raya Idul Fitri, momentum religi terakbar di Indonesia selalu menuai problematika seperti ini. Ketidakdewasaan berbeda pendapat menyebabkan hampir setiap tahun, umat Islam dihadapkan dengan suasana Idul Fitri yang tidak menentu. Bagi kalangan tertentu, mungkin kondisi seperti ini tidak banyak dipusingkan, akan tetapi di tingkat masyarakat bawah, perbedaan Idul Fitri menimbulkan ketidaknyamanan bahkan pertentangan yang kadang sempat meruncing.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Korelasi Ramadhan & Kemerdekaan RI
Bulan Agustus kali ini menjadi sangat istimewa, karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Persis ketika PPKI tahun 1945 menyiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia juga terjadi bulan Ramadhan (Djoened Poesponegoro, Marwati, 1984). Bulan dimana bangsa Indonesia yang mayoritas muslim harus berpuasa dan keberkahan Ramadhan telah menghantarkan tokoh – tokoh bangsa Indonesia saat itu berani mengambil resiko untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia tanpa harus menunggu perpindahan kekuasaan dari Jepang. Sementara terungkap bahwa tanggal 17 Agustus 1945, dipilih oleh Soekarno – Hatta, karena tanggal tersebut mempunyai ‘daya mistik’ (Hardi, Lasmidjah, 1984), diantaranya bahwa 17 adalah jumlah rekaat dalam sholat. Tanggal 17 Agustus 1945 jatuh di hari Jum’at, dimana Jum’at merupakan hari yang cukup dihormati oleh kaum muslim, sebagai salah satu hari dimana umat muslim, terutama pria dan akil baligh diwajibkan untuk sholat berjamaah berbeda dibanding sholat jamaah rowatib.
Rabu, 06 Juli 2011
Profil KH. Zainuddin MZ
KH. Zainuddin MZ ketika menyampaikan ceramahnya |
Zainuddin Muhammad Zein atau dikenal sebagai KH Zainuddin MZ (lahir di Jakarta, 2 Maret 1952 – meninggal di Jakarta, 5 Juli 2011 pada umur 59 tahun) adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya di televisi. Julukannya adalah "Da'i Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi.
Seiring pergantian tersebut, terjadilan friksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke Partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Suryadharma Ali. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dan berhasil mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.
Sabtu, 05 Maret 2011
Santri Intelektual
Langganan:
Postingan (Atom)